Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari adalah seorang pemikir, ulama, dan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia

Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari adalah seorang pemikir, ulama, dan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia

Kakandayonik - Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari adalah seorang pemikir, ulama, dan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Beliau lahir pada 10 Februari 1871 di desa Jombang, Jawa Timur. Ayahnya, Kiai Asy'ari, adalah seorang ulama terkemuka di Jawa Timur yang aktif dalam gerakan Islam.

Sejak kecil, Hasyim Asy'ari telah menunjukkan ketertarikan yang besar pada agama Islam. Ayahnya mengajarkan agama Islam kepada beliau dan saudara-saudaranya di rumah. Pada usia 10 tahun, Hasyim Asy'ari mulai belajar di madrasah milik ayahnya, kemudian melanjutkan pendidikan di berbagai madrasah di sekitar Jombang dan Jawa Timur.

Setelah menyelesaikan pendidikan di madrasah, Hasyim Asy'ari melanjutkan studinya di pesantren di Makkah dan Madinah selama enam tahun. Di Makkah, beliau belajar kepada ulama terkemuka seperti Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dan Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Setelah menyelesaikan studinya di Arab Saudi, Hasyim Asy'ari kembali ke Jawa Timur dan mendapatkan jabatan sebagai kepala pesantren Tebuireng, Jombang.

Di Tebuireng, Hasyim Asy'ari menjadi satu di antara ulama terkemuka di Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang gigih dalam memperjuangkan agama Islam dan memperjuangkan hak-hak umat Islam di Indonesia. Selain itu, beliau juga dianggap sebagai seorang pemikir Islam yang kreatif, konsisten, dan berpengaruh.

Pada tahun 1926, Hasyim Asy'ari merasa perlu untuk membangun sebuah organisasi Islam yang dapat memotivasi umat Islam untuk lebih taat dan militan dalam memperjuangkan agamanya. Dari inilah tercetuslah ide untuk mendirikan Nahdlatul Ulama. Organisasi ini didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 dengan 83 anggota pendiri, yang mayoritas berasal dari kalangan ulama. Hasyim Asy'ari dipilih sebagai ketua pertama Nahdlatul Ulama.

Sebagai ketua pertama Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari mengembangkan organisasi ini dengan gigih dan konsisten. Beliau berusaha untuk memperkuat masjid dan pesantren sebagai pusat kegiatan keagamaan, dan mengadakan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk membantu masyarakat. Selain itu, beliau juga mempromosikan toleransi antarumat beragama dan menolak segala bentuk ekstremisme dalam Islam.

Selama hidupnya, Hasyim Asy'ari juga terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan hak-hak umat Islam di Indonesia. Beliau bersama dengan tokoh-tokoh nasionalis lainnya seperti Sukarno, Hatta, dan Sjahrir, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Hasyim Asy'ari meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 1947 di Tebuireng, Jombang, setelah sakit selama beberapa waktu. Namun, warisan pemikiran dan perjuangannya terus hidup dan berkembang melalui organisasi Nahdlatul Ulama yang terus eksis hingga saat ini.

Dalam konteks Indonesia, Hasyim Asy'ari dianggap sebagai salah satu tokoh penting yang berjasa dalam mengembangkan Islam moderat dan toleran. Pemikiran dan pendirian organisasi Nahdlatul Ulama yang berbasis pesantren, telah mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia dan menjadi landasan bagi gerakan Islam moderat dan toleran.

Dengan segala pemikirannya dan kontribusinya dalam mengembangkan Islam di Indonesia, Hasyim Asy'ari pantas diingat dan dihormati sebagai salah satu ulama terkemuka dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia.